A world without love is a chaos

Because love can unite everyone.

Jumat, 13 Januari 2012

Masa-masa Suram Si Jenius Stephen Hawking

8 Januari lalu, Hawking berusia 70 tahun. Dia membagi kisah masa kecilnya.


Stephen Hawking (Reuters)

Siapa yang tak kenal Stephen Hawking? Di dunia ilmu pengetahuan, nama pakar kosmologi ini bak artis. Di usia 70 tahun, Hawking membagi cerita suram dari masa kecilnya.

Hawking mengakui belum lancar baca tulis sampai dia berusia 8 tahun. Bahkan, teman-teman sekelasnya sampai bertaruh, Hawking tak punya masa depan karena tak akan jadi apa-apa.

"Tulisan tangan saya adalah keputusasaan bagi guru-guru. Tapi, teman-teman sekelas memberi julukan Einstein. Jadi mungkin mereka melihat ada tanda-tanda sesuatu yang baik," kata Hawking seperti dikutip dari laman Guardian. Hawking berulang tahun pada 8 Januari lalu.

Saat berusia 12 tahun, Hawking melanjutkan kisah masa kecil, teman-temannya bertaruh sekantong permen. "Mereka bertaruh bahwa saya tidak akan jadi apa-apa. Saya tidak tahu apakah taruhan ini masih berlaku dan kalau iya, seperti apa hasilnya saya tidak tahu," imbuhnya.

Hal ini dia ungkapkan dalam sebuah pidato dalam acara empat hari menandai hari ulang tahunnya yang diselenggarakan kolega di Universitas Cambridge. Hawking tak bisa menghadiri perayaan itu karena sakit. Perayaan dihadiri oleh kosmolog terkemuka dunia, termasuk peraih Nobel Frank Wilczek dan Saul Perlmutter.

Sikap santainya dalam belajar masih berlanjut sampai bangku kuliah di Universitas Oxford jurusan fisika. "Saya mengerjakan satu ujian sebelum naik tingkat. Dan, selama tiga tahun di Oxford, saya hanya mengikuti ujian akhir," katanya. "Saya tidak bangga dengan ini."

Di setengah abad karirnya sebagai peneliti, Hawking ada di barisan terdepan dalam memahami lubang hitam (black holes) dan kosmologi kuantum. Buku pertamanya, A Brief History of Time, terjual jutaan kopi di seluruh dunia. Dia bahkan tampil sebagai bintang tamu di sinema The Simpsons dan Star Trek.

Dalam pidato itu, Hawking menceritakan kehidupannya saat tumbuh besar di St Albans dan menyoroti karirnya di dunia ilmiah. Tapi, pesan utama yang ingin dia sampaikan adalah kita harus tetap punya rasa ingin tahu dan pantang menyerah sesulit apapun keadaan.

"Ingat, lihatlah ke atas, ke arah bintang-bintang. Bukan ke bawah, ke telapak kaki," kata dia. "Cobalah memahami apa yang anda lihat dan apa yang membuat alam semesta ini ada. Sesulit apapun, pasti ada sesuatu yang anda bisa lakukan dan sukses. Jangan lantas menyerah," lanjutnya.

Di usia 21 tahun, Hawking didiagnosa mengidap penyakit syaraf motorik (MND). Gejala awal terdeteksi saat berseluncur es di danau dekat rumahnya di St Albans dan terjatuh. Ada sesuatu yang salah.

"Awalnya, saya tertekan. Badan saya tampak makin buruk dengan cepat. Sepertinya saya tidak mampu menyelesaikan PhD saya karena saya tidak tahu apakah saya akan hidup cukup lama untuk merampungkannya."

Saat pengharapannya sampai di titik nadir, keberanian Hawking mulai naik saat bertemu Jane, wanita yang kemudian menjadi istrinya, di sebuah pesta. "Bertunangan membuat saya semangat lagi dan sadar, jika kami akan menikah, saya harus punya pekerjaan dan menyelesaikan PhD. Saya pun mulai bekerja keras dan saya menikmatinya," kata Hawking.

Di akhir pidatonya, Hawking mengaku hidupnya sebagai peneliti teori fisika sangat menyenangkan. "Gambaran alam semesta kita sudah berubah banyak dalam 40 tahun terakhir dan saya senang punya sumbangan kecil." Menurutnya, kita yang hanya manusia--tak lain dari kumpulan partikel dasar dari alam--sudah sedemikian dekat dalam memahami hukum yang mengatur manusia dan alam. Bagi Hawking, hal itu adalah kemenangan besar.

Jejak Nabi Nuh, dalam Gen Leluhur Nusantara (Haplogroup O1aM119)

Jika mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian keturunan Nabi Adam yang selamat dari Banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakniHaplogroup A, B, C, D, E, G, H dan IJK.

Setelah terjadinya Bencana Nuh, pada sekitar 13.000 tahun yang silam , setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh, yaitu :

- Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagaiHaplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, S dan T.




- Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan Haplogroup J.


- Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, C, D, dan E.



Yafet dan Leluhur Nusantara

Untuk dipahami, selepas banjir Nabi Nuh di Nusantara atau lebih tepatnya di Sundaland, muncul satu komunitas Bani Adam (Kelompok Timur), yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup K atau dalam istilah Plato dikenal dengan “Peradaban Atlantis”.


Komunitas ini, pernah mencapai peradaban yang tinggi selama ratusan tahun, akan tetapi kemudian hancur diterjang banjir pada sekitar tahun 9.600 SM. Komunitas ini akhirnya berpencar ke segala penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, sekelompok kecil dari bangsa Sundaland mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu
Pada sekitar tahun 300 SM, datang dalam jumlah yang besar kelompok bangsa dari Asia Selatan (India) dan Asia Tengah,yang dikenali sebagai Deutero Melayu dan membawa pengaruh budaya Hindustan di Nusantara.
Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK), yang berkembang menjadiHaplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO. Dari Haplogroup NO inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagaiHaplogroup O1a-M119

4 Hewan Legenda Penjaga Mata Angin




1. SEIRYU – Sang Penjaga Timur (Korean : ChungRyong; Chinese:Qing Long)
Spoiler for shiryu:


 











 Hewan berbadan yang menyerupai ular tapi punya kaki dan cakar ini berperan sebagai pelindung Buddhisme. Kebanyakan legenda Jepang tentang naga berasal dari China. Musuh abadi naga adalah manusia-burung yang disebut Karura. Unsur naga adalah alam kayu, tapi dia mengendalikan hujan dan tinggal di laut atau sungai yang dapat juga menyebabkan banjir.

Di China dan Korea, naga sangat dekat dengan lambang kekaisaran. Dalam mitologi barat, naga sering dijadikan tokoh Antagonis atau makhluk yang mengganggu ketentraman manusia. Dalam budaya Timur, naga adalah sosok pembawa keberuntungan dan kekayaan yang wujudnya memang menyeramkan tapi pengasih dan adil.



2. SUZAKU – Sang Penjaga Selatan (Korean : Jujak; Chinese : Zhu Que)
Spoiler for shuzaku:


 











Burung merah atau burung api yang sering dipasangkan dengan naga. Pasangan ini menggambarkan perseteruan namun juga kebahagiaan dalam perkimpoian. Tidak heran kalau Phoenix menjadi lambang permaisuri kaisar. Suzaku memiliki bulu yang bersinar-sinar, dan kemunculannya dikaitkan dengan hari baik. Sebenarnya pengertian burung merah dan Phoenix tidak sama. Burung merah ‘menggantikan’ Phoenix, tapi secara umum tetap Phoenix yang lebih terkenal ketimbang burung merah yang terkesan hanya burung biasa.



3. BYAKKO – Sang Penjaga Barat (Korean : Baekho; Chinese:Xi Fang Bai Hu)
Spoiler for byakko:


Bagi bangsa China, macan adalah raja segala binatang dan penguasa pegunungan. Memiliki unsur alami logam sehingga diasumsikan berwarna putih, karena Byakko adalah macan putih sebagai pelindung salah satu arah mata angin. Di beberapa versi, ada yang menamakan macan putih ini sebagai Kirin, hewan legenda berbadan seperti Kijang atau kuda yang memiliki sebuah tanduk. Dalam mitologi Jepang, secara khusus Kirin lebih digambarkan memiliki tubuh menyerupai Kijang. Dalam versi lain, Kirin bertubuh Kijang namun berkepala Singa, dan banyak terjemahan yang mengatakan bahwa Kirin sama dengan Unicorn. padahal Unicorn adalah kuda bertanduk, sementara Kirin kepalanya bukan kuda.

Dalam Kitab Tang, yang reinkarnasi dari Byakko adalah Li Luo Cheng dan reinkarnasi Seiryu adalah dikatakan sebagai pemberontak yang dinamakan Xiongxin. Mereka berdua adalah saudara yang bersumpah pada Qin Shubao, Cheng Zhijie dan Yuchi Jingde. Jiwa mereka setelah kematian dikatakan memiliki tubuh pahlawan baru Dinasti Tang dan Dinasti Liao, Xue Rengui dan Dia Suwen.


4. GENBU – Sang Penjaga Utara (Korean : Hyunmoo; Chinese : Xuan wu)

Spoiler for genbu:
Kura-kura adalah lambang umur panjang dan kebahagiaan. Kura-kura ini sering ditampilkan bersama ular, keduanya dipercaya merupakan penyebab terjadinya alam semesta. Kura-kura yang berunsur Yin dan ular berunsur Yang, dimana tempurung kura-kura adalah alam semesta. Tempurung kura-kura yang kuat dan berfungsi sebagai pelndung tubuhnya mirip dengan fungsi tameng, sehingga kura-kura dalam Shijin disebut sebagai Black Warrior. Relief kuno kura-kura yang paling dekat dapat kita temui di Candi Borobudur.

Fenomena Deja Vu

Pernahkan anda mengunjungi sebuah rumah untuk pertama kalinya dan tiba-tiba anda merasa familiar dengan rumah tersebut? Atau pernahkah anda berada dalam suatu peristiwa ketika tiba-tiba anda merasa bahwa anda sudah mengalaminya walaupun anda tidak dapat mengingat kapan terjadinya? itulah deja vu, salah satu fenomena misterius dalam kehidupan manusia.

Suatu hari, kalimat di atas masuk ke kotak komentar di blog ini. Walaupun kalimat itu terdengar menakutkan dan misterius, tapi untuk kasus ini sepertinya saya punya jawabannya. Inilah yang disebut deja vu.
 
Banyak dari kita yang sudah pernah mendengar kata ini, tapi mungkin hanya sedikit yang mengetahui artinya.


Definisi Deja Vu :
Deja vu berasal dari kata Perancis yang berarti "telah melihat". Kata ini mempunyai beberapa turunan dan variasi seperti deja vecu (telah mengalami), deja senti (telah memikirkan) dan deja visite (telah mengunjungi). 
Nama Deja Vu ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Perancis bernama Emile Boirac yang mempelajari fenomena ini tahun pada 1876.
Selain deja vu, ada lagi kata Perancis yang merupakan lawan dari deja vu, yaitu Jamais Vu, yang artinya "tidak pernah melihat". Fenomena ini muncul ketika seseorang untuk sementara waktu tidak dapat mengingat atau mengenali peristiwa atau orang yang sudah pernah dikenal sebelumnya.
Sebelum kita melihat mengenai deja vu, pertama, kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan "Recognition Memory", atau memori pengenal.


Recognition Memory
 
Recognition Memory adalah sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami sebelumnya.

Otak kita berfluktuasi antara dua jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Kita menyebut sebuah ingatan sebagai Recollection (pengumpulan kembali) jika kita bisa menyebutkan dengan tepat seketika itu juga kapan situasi yang kita alami pernah muncul sebelumnya. 
Contoh, jika kita bertemu dengan seseorang di toko, maka dengan segera kita menyadari bahwa kita sudah pernah melihatnya sebelumnya di bus.

Sedangkan ingatan yang disebut Familiarity muncul ketika kita tidak bisa menyebut dengan pasti kapan kita melihat pria tersebut. Deja Vu adalah contoh Familiarity.

Selama terjadi Deja Vu, kita mengenali situasi yang sedang kita hadapi, namun kita tidak tahu dimana dan kapan kita pernah menghadapinya sebelumnya.

Percaya atau tidak, 60 sampai 70 persen manusia di bumi ini paling tidak pernah mengalami deja vu minimal sekali, apakah itu berupa pandangan, suara, rasa atau bau. Jadi, jika anda sering mengalami deja vu, jelas anda tidak sendirian di dunia ini.


Teori-Teori Deja Vu

   Sigmund Freud
Walaupun Emile Boirac sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 1876, namun ia tidak pernah secara tuntas menyelesaikan penelitiannya. 
Karena itu, banyak peneliti telah mencoba untuk memahami fenomena ini sehingga akhirnya kita mendapatkan Paling tidak 40 teori yang berbeda mengenai deja vu, mulai dari peristiwa paranormal hingga gangguan syaraf.

Pada tulisan ini, tidak mungkin saya membahas 40 teori tersebut satu persatu. Jadi saya akan memilih beberapa teori yang saya anggap perlu diketahui. 
Pertama, saya akan mulai dari teori psikolog legendaris, Sigmund Freud. Tapi sebelum itu, saya ingin menunjukkan kepada kalian sebuah gambar yang sangat terkenal. Ini dia :
Foto di atas adalah foto ilustrasi "Puncak gunung es" yang terkenal. Para ahli "otak" sering menggunakan ilustrasi di atas untuk menunjukkan seperti apa pikiran kita yang sebenarnya. Permukaan air adalah batas kesadaran kita.
Pikiran Sadar kita adalah bongkahan yang muncul di atas permukaan laut. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut.

Menurut mereka, sesungguhnya sebagian besar informasi yang kita terima tersimpan di pikiran bawah sadar kita dan belum muncul ke permukaan. Hanya sebagian kecil dari informasi yang kita terima benar-benar kita ingat atau sadari. Prinsip ini adalah kunci penting untuk memahami Deja Vu. 

Gangguan akses memori
  
      
Emile Boirac 
Sigmund Freud yang sering dijuluki sebagai bapak psikoanalisa pernah meneliti mengenai fenomena ini dan ia percaya bahwa seseorang akan mengalami Deja Vu ketika ia secara spontan teringat dengan sebuah ingatan bawah sadar. 
Karena ingatan itu berada pada area bawah sadar, isi ingatan tersebut tidak muncul karena dihalangi oleh pikiran sadar, namun perasaan familiar tersebut bocor keluar.

Teori Freud ini terbukti menjadi landasan bagi teori-teori yang muncul berikutnya.
Subliminal berasal dari kata latin, yaitu "sub" dan "Limin atau Limen". "Sub" berarti bawah, sedangkan "Limin" berarti ambang batas. Dalam artian psikologi, subliminal berarti beroperasi dibawah sadar.
Lagi-lagi berhubungan dengan bawah sadar. Maksud saya memperkenalkan kata ini adalah untuk memahami teori di bawah ini.

Perhatian yang terpecah - teori ponsel

Seorang peneliti bernama Dr. Alan Brown pernah mengadakan eksperimen yang diharapkan bisa menciptakan ulang proses deja vu. 
Dalam percobaannya, ia dan rekannya Elizabeth Marsh memberikan sugesti subliminal kepada subjek penelitiannya.

 
      
Dr. Alan Brown
Mereka menunjukkan sekumpulan foto yang menunjukkan lokasi-lokasi yang berbeda kepada sekelompok pelajar dengan maksud bertanya kepada mereka mana yang dianggap paling familiar bagi mereka. 
Dalam percobaan ini, semua pelajar yang diuji belum pernah mengunjungi lokasi-lokasi yang ada di foto tersebut.

Namun sebelum mereka menunjukkan foto-foto itu, terlebih dahulu mereka menayangkan sebagian foto itu di layar dengan kecepatan subliminal sekitar 10 sampai 20 milidetik.
Kecepatan itu cukup bagi otak manusia untuk menyimpan informasi itu di bawah sadar, namun tidak cukup bagi para pelajar itu untuk menyadari dan menaruh perhatian padanya.
Dalam percobaan ini terbukti bahwa lokasi-lokasi pada foto-foto yang sudah ditayangkan dengan kecepatan subliminal dianggap paling familiar bagi para pelajar itu.

Eksperimen serupa pernah diadakan oleh Larry Jacobi dan Kevin Whitehouse dari Washington University. Bedanya, mereka menggunakan sekumpulan kata-kata, bukan foto. Namun hasil yang didapat sama dengan eksperimen Dr. Alan Brown.
 
Berdasarkan pada hasil eksperimennya, Dr. Alan Brown kemudian mengajukan sebuah teori yang disebut sebagai teori ponsel (atau perhatian yang terpecah).

Teori ini mengatakan bahwa ketika perhatian kita terpecah, maka, secara subliminal, otak kita akan menyimpan informasi mengenai kondisi di sekeliling kita namun tidak benar-benar menyadarinya. 
Ketika perhatian kita mulai fokus kembali, maka segala informasi mengenai sekeliling kita yang tersimpan secara subliminal akan "terpanggil" keluar sehingga kita merasa lebih familiar. 

Ini sama seperti bongkahan es di bawah permukaan air yang naik ke atas permukaan. Contoh, jika kita memasuki sebuah rumah sambil ngobrol dengan orang lain, maka perhatian kita tidak akan terpaku kepada kondisi rumah itu, namun otak kita telah menyimpan informasi itu secara subliminal di bawah sadar. 
Ketika kita selesai ngobrol, pikiran kita mulai fokus dan informasi yang tersimpan di bawah sadar mulai muncul. Seketika itu juga kita mulai merasa familiar dengan rumah itu.

Jadi, berdasarkan teori ini, deja vu tidak berhubungan dengan kejadian di masa lalu yang telah berlangsung lama.


Memori dari sumber lain
 
Ada lagi teori yang lain. Teori ini percaya bahwa otak kita menyimpan banyak memori yang datang dari berbagai aspek kehidupan kita, seperti film yang kita tonton, gambar ataupun buku yang kita baca. Informasi-informasi ini kita simpan tanpa kita sadari. 
Sejalan dengan lewatnya waktu, maka ketika kita mengalami peristiwa yang mirip dengan informasi yang pernah kita simpan, maka memori yang tersimpan di bawah sadar kita akan bangkit kembali.

Contoh, sewaktu kecil, mungkin kita pernah menonton sebuah film yang memiliki adegan di sebuah tugu atau monumen. Ketika dewasa, kita mengunjungi tugu ini dan tiba-tiba kita merasa familiar walaupun kita tidak ingat dengan film tersebut.

Teori ini mirip dengan teori ponsel, tapi teori ini setuju bahwa deja vu berhubungan dengan kejadian yang telah berlangsung lama di masa lampau.


Teori Pemrosesan Ganda (visi yang tertunda)
Dalam banyak hal, teori-teori mengenai penyebab Deja Vu tidak berbeda jauh dari yang diajukan oleh Sigmund Freud. 
Namun seorang peneliti bernama Robert Efron berusaha melihat lebih jauh kedalam mekanisme otak, bukan sekedar pikiran sadar atau tidak sadar. Walaupun sangat teknikal, teori yang diajukannya dianggap sebagai salah satu teori Deja Vu terbaik yang pernah ada.
 
 
Teori Efron ini berhubungan dengan bagaimana cara otak kita menyimpan memori jangka panjang dan jangka pendek. Ia menguji teori ini pada tahun 1963 di rumah sakit Veteran Boston. Menurutnya, respon syaraf yang terlambat dapat menyebabkan deja vu. 
Hal ini disebabkan karena Informasi yang masuk ke pusat pemrosesan di otak melewati lebih dari satu jalur.

Efron menemukan bahwa Lobus Temporal dari otak bagian kiri bertanggung jawab untuk mensortir informasi yang masuk. 
ia juga menemukan bahwa Lobus Temporal ini menerima informasi yang masuk dua kali dengan sedikit delay antara dua transmisi tersebut.

Informasi yang masuk pertama kali langsung menuju Lobus Temporal, sedangkan yang kedua kali mengambil jalan berputar melewati otak sebelah kanan terlebih dahulu.

Jika delay yang terjadi sedikit lebih lama dari biasanya, maka otak akan memberikan catatan waktu yang salah atas informasi tersebut dengan menganggap informasi tersebut sebagai memori masa lalu.

Tapi jika kalian bertanya mengenai pendapat saya, maka saya rasa Sigmund Freud telah memecahkan misterinya.







http://www.klikunic.com/2012/01/fenomena-deja-vu.html

Kenapa Orang Pintar Gagal????



Orang pintar dalam keseharian terkadang dianggap lebih "unggul" dan lebih "baik" dibandingkan orang lainnya...
Namun, terkadang orang-orang pintar ini mengalami kegagalan dalam hidupnya, dan akhirnya hanya menjadi orang "biasa"....
Ada beberapa hal yang menyebabkan kegagalan orang pintar....
Langsung aja cekidot dibawah...
1. Terlalu banyak mengetahui tetapi tidak mempraktekkannya
Kebanyakan orang pintar memiliki pengetahuan yang luas dan mengetahui banyak hal. Namun, orang pintar bersifat teoritis, sehingga hal yang mereka ketahui jarang mereka praktekan

2. Tidak berani bertindak
Dalam hal ini, orang Pintar jarang mengalami kemajuan, kenapa???
Karena mereka tidak berani bertindak dan mencoba... sehingga di dalam hidupnya seringkali tidak mengalami kemajuan...

3. Selalu merasa dirinya sudah pintar sehingga tidak mau menerima saran atau kritikan dari orang lain.
Hal ini yang biasanya ada dalam diri orang pintar, yang membuat mereka semakin jauh dari keberhasilan...
Sepintar apapun manusia, hal yang terpenting adalah mau menerima masukan dari orang lain, karena tidak mungkin kita bisa melihat kekurangan diri kita secara utuh...
4. Terlalu Banyak Perhitungan
Selalu melakukan pertimbangan sebelum melakukan seseuatu adalah hal yang baik.
namun bila terlalu banyak yang dipikirkan sebelum memutuskan sesuatu, hal inilah yang akan membuat orang ini tidak akan mencapai kemajuan pesat dalam hidup
karena semua hal yang dilakukan pasti mengandung resiko, kecenderungan orang pintar tidak mau mengambil resiko...[

5. Kurangnya Keterampilan Sosial
Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis, kita tetap perlu memiliki
intelegensi sosial, seperti kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan
orang lain, dan kemampuan interaksi dengan sesama.
Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mampu mengakui kesalahan mereka dan mampu bekerjasama dengan orang lain.
Bagi kita semua yang sudah baca thread ini...
semoga kita sadar bahwa kepintaran adalah anugrah yang diberikan Tuhan...
Kepintaran juga bukanlah jaminan sukses dalam hidup ini, janganlah kita sombong...
Maka dari itu harus hindari hal2 yang udah TS post diatas bila kita mau "SUKSES" (khususnya bagi yang merasa "pintar"..)


Thread ini menyampaikan 5 hal yang biasanya membuat orang pintar gagal... Jelas orang pintar mempunyai kelebihan untuk mencapai kesuksesan, asalkan tidak ada hal2 negatif yang dapat "mematikan" kepintaran orang itu dan membuat orang itu dijauhi oleh "kesuksesan", salah 5 nya yang TS tulis di atas....

Marilah kita menjadi orang yang cerdas, inovatif, dan kreatif!!!!




http://www.klikunic.com/2012/01/kenapa-orang-pintar-gagal.html



Heboh 'Kiamat' Pada Ramadhan 2012, Hoax Banget!


Kalender Ramadhan di atas adalah hasil convert dari situs islamic finder atas kalender Masehi 2012. Insya Allah, 1 Ramadhan 1433H akan jatuh pada tanggal 20 Juli 2012, hari Jumat.

Yang menarik dari Ramadhan 2012 ini (meski masih jauh datangnya) adalah teror 'kiamat' yang dialamatkan pada bulan Ramadhan tahun ini dan beredar dari satu handphone ke handphone lainnya, tanpa sanad yang jelas.

Justifikasi yang sembrono lantaran jatuhnya pertengahan Ramadhan tahun 2012 ini, bertepatan dengan hari Jumat, percis dengan bunyi hadits yang akan dijelaskan kemudian.

Hal ini, membuat sebagian kaum muslimin khawatir, akan kebenaran khabar itu. Apalagi, sudah digadang-gadang sebelum masuk 2012, bahwa tahun ini, akan banyak musibah. Dan diantaranya, seperti yang beredar lewat BBM itu.

Seperti yang dilansir oleh situs inilah.com, berikut petikan berita tersebut.

'Teror' Kiamat Marak Beredar di BBM

INILAH.COM, Jakarta – Di 2011, pemuka agama Harold Camping memiliki dua tanggal yang ia klaim menjadi akhir dunia. Kini terdapat pula pesan kiamat beredar di BlackBerry Messenger (BBM).

“Coba lihat kalender tahun 2012.1 Ramadhan pada tahun 2012 jatuh pada 20 Juli, yaitu hari Jumat, jadi3 Agustus 2012 bersamaan dengan 15 Ramadhan juga pada hari Jumat,” isi bagian BBM itu.

Menurut keterangan yang ada dalam BBM tersebut, pada tengah malam Jumat 15 Ramadhan itu, akan terjadi peristiwa mengejutkan bagi semua orang yang sedang tidur.

“1 suara yang sangat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi huru-hara tersebut akan melenyapkan umat manusia di atas muka Bumi sebanyak 2/3 yang tinggal hanya 1/3 saja,” lanjut isi BBM tersebut.

Menurut kajian NASA seperti tercantum dalam pesan BBM tersebut, pada 21-12-2012, sebuah planet yang dikenali sebagai planet X akan melintasi Bumi.

Di sisi lain, tak ada yang mampu meramalkan dengan pasti kapan terjadinya kiamat, seperti pada kasus Harold Camping yang gagal meramalkan kiamat sebanyak tiga kali, yakni pada 1994, 21 Mei 2011 dan 21 Oktober 2011.

Selain itu, kebenaran berita yang beredar di BBM sering kali didapati hanyalah hoax. [mor]

Kalimat terakhir dari berita tersebut (....sering kali didapati hanyalah hoax), memanglah BENAR adanya. Ini adalah khabar hoax yang dikirimkan entah siapa yang memulainya. Ini adalah ilmu otak-atik-gathuk, alias sekedar mencocokkan saja, tanpa ada landasan nash didalamnya.

Mau tahu sebabnya dikatakan hoax?

Yang pasti, karena sandaran hadits yang digunakan sebagai dasar pembahasan adalah hadits dengan derajat PALSU!!!

Berikut ini adalah penjelasan atas hadits yang dipergunakan dalam khabar hoax yang sudah terlanjur ditransmisikan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, saya kutipkan dari situs muslim 0r id.

Silahkan disimak.

Hadits Palsu Huru Hara Akhir Zaman Di Hari Jum’at Pertengahan Ramadhan

Bismillah. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh dengan ajarannya hingga hari kiamat.

Akhir-akhir ini banyak sekali pertanyaan dari beberapa orang seputar derajat hadits huru-hara akhir zaman yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan yang bertepatan dengan hari Jumat.

Maka kami katakan, bahwa para ulama hadits terdahulu maupun yang hidup di zaman sekarang telah menerangkan dengan jelas dan gamblang bahwa hadits-hadits yang berbicara tentang masalah tersebut tidak ada satu pun yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, baik ditinjau dari segi sanad hadits maupun realita yang ada. Bahkan semuanya adalah hadits-hadits munkar dan palsu yang didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Berikut ini akan saya sebutkan teks (lafazh) hadits tersebut dengan sanadnya, serta studi kritis para ulama terhadapnya.

قَالَ نُعَيْمٌ بْنُ حَمَّادٍ : حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : “إذا كانَتْ صَيْحَةٌ في رمضان فإنه تكون مَعْمَعَةٌ في شوال، وتميز القبائل في ذي القعدة، وتُسْفَكُ الدِّماءُ في ذي الحجة والمحرم.. قال: قلنا: وما الصيحة يا سول الله؟ قال: هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هدة توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة جمعة في سنة كثيرة الزلازل ، فإذا صَلَّيْتُمْ الفَجْرَ من يوم الجمعة فادخلوا بيوتكم، وأغلقوا أبوابكم، وسدوا كواكـم، ودَثِّرُوْا أَنْفُسَكُمْ، وَسُـدُّوْا آذَانَكُمْ إذا أَحْسَسْتُمْ بالصيحة فَخَرُّوْا للهِ سجدًا، وَقُوْلُوْا سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ، سُبْحَانَ اللهِ اْلقُدُّوْسِ ، ربنا القدوس فَمَنْ يَفْعَلُ ذَلك نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ)


Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan (perang antar suku, pent) di bulan Dzul Qa’dah, dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah dan Muharram…”. Kami bertanya: “Suara apakah, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jumat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jumat di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: “Mahasuci Allah Al-Quddus, Mahasuci Allah Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus”, kerana barangsiapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu, niscaya akan binasa”.

(Hadits ini diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitab Al-Fitan I/228, No.638, dan Alauddin Al-Muttaqi Al-Hindi di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, No.39627).

Derajat Hadits

Hadits ini derajatnya palsu (maudhu’), karena di dalam sanadnya terdapat beberapa perawi hadits yang pendusta dan bermasalah sebagaimana diperbincangkan oleh para ulama hadits. Para perawi tersebut ialah sebagaimana berikut ini

1. Nu’aim bin Hammad

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah),

    An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/101 no.589)
    Abu Daud berkata: “Nu’aim bin Hammad meriwayatkan dua puluh hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang tidak mempunyai dasar sanad (sumber asli, pent).”
    Imam Al-Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits dalam membela As-Sunnah, dan membuat kisah-kisah palsu tentang keburukan An-Nu’man (maksudnya, Abu Hanifah, pent), yang semuanya itu adalah kedustaan”  (Lihat Mizan Al-I’tidal karya imam Adz-Dzahabi IV/267).
    Imam Adz-Dzahabi berkata tentangnya: “Tidak boleh bagi siapa pun berhujjah dengannya, dan ia telah menyusun kitab Al-Fitan, dan menyebutkan di dalamnya keanehan-keanehan dan kemungkaran-kemungkaran” (Lihat As-Siyar A’lam An-Nubala X/609).

2. Ibnu Lahi’ah (Abdullah bin Lahi’ah)

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah), karena mengalami kekacauan dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar.

    An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)” (Lihat Adh-Dhu’afa wa Al-Matrukin, karya An-Nasa’i I/64 no.346)
    Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: “Dia mengalami kekacauan di dalam hafalannya setelah kitab-kitab haditsnya terbakar” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/319 no.3563).

3. Abdul Wahhab bin Husain

Dia seorang perawi yang majhul (tidak dikenal).

    Al-Hakim berkata tentangnya: “Dia seorang perawi yang majhul (tidak jelas jati dirinya dan kredibilitasnya)” (Lihat Al-Mustadrak No. 8590)
    Imam Adz-Dzahabi berkata di dalam At-Talkhish: “Dia mempunyai riwayat hadits palsu.” (Lihat Lisan Al-Mizan, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani II/139).

4. Muhammad bin Tsabit Al-Bunani

Dia seorang perawi yang dha’if (lemah dalam periwayatan hadits) sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Hibban dan An-Nasa’i.

    An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia seorang yang dha’if (lemah)”
    Yahya bin Ma’in berkata: “Dia seorang perawi yang tidak ada apa-apanya”(Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi VI/136 no.1638).
    Ibnu Hibban berkata: “Tidak boleh berhujjah dengannya, dan tidak boleh pula meriwayatkan darinya” (Lihat Al-Majruhin, karya Ibnu Hibban II/252 no.928).
    Imam Al-Azdi berkata: “Dia seorang yang gugur riwayatnya” (Lihat Tahdzib At-Tahdzib, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani IX/72 no.104)

5. Al-Harits bin Abdullah Al-A’war Al-Hamdani.

Dia seorang perawi pendusta, sebagaimana dinyatakan oleh imam Asy-Sya’bi, Abu Hatim dan Ibnu Al-Madini.

    An-Nasa’i berkata tentangnya: “Dia bukan seorang perawi yang kuat (hafalannya, pent)” (Lihat Al-Kamil Fi Dhu’afa Ar-Rijal, karya Ibnu ‘Adi II/186 no.370).
    Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata tentangnya: “Imam Asy-Sya’bi telah mendustakan pendapat akalnya, dan dia juga dituduh menganut paham/madzhab Rafidhah (syi’ah), dan di dalam haditsnya terdapat suatu kelemahan” (Lihat Taqrib At-Tahdzib I/146 no.1029).
    Ali bin Al-Madini berkata: “Dia seorang pendusta”
    Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Dia tidak dapat dijadikan hujjah.” (Siyar A’lam An-Nubala’, karya imam Adz-Dzahabi IV/152 no.54)

Perkataan Para Ulama Tentang Hadits Ini

Al-Uqaily rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak memiliki dasar dari hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya), atau dari jalan yang tsabit (kuat dan benar adanya).” (Lihat Adh-Dhu’afa Al-Kabir III/52).

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Hadits ini dipalsukan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (Lihat Al-Maudhu’aat III/191).

Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Hadits ini palsu (maudhu’). Dikeluarkan oleh Nu’aim bin Hammad dalam kitab Al-Fitan.” Dan beliau menyebutkan beberapa riwayat dalam masalah ini dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhuma. (Lihat Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah wa Al-Maudhu’ah no.6178, 6179).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Hadits ini tidak mempunyai dasar yang benar, bahkan ini adalah hadits yang batil dan dusta” (Lihat Majmu’ Fatawa Bin Baz XXVI/339-341).

Kesimpulan

Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hadits ini adalah hadits maudhu’ (palsu). Tidak boleh diyakini sebagai kebenaran, dan tidak boleh dinisbatkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena disamping sanad hadits ini tidak ada yg dapat diterima sebagai hujjah, juga realita telah mendustakannya. Sebab telah berlalu tahun-tahun yang banyak dan telah terjadi berulang kali hari Jum’at yang bertepatan dengan tanggal lima belas (pertengahan) bulan Ramadhan, namun kenyataannya tidak pernah terjadi sebagaimana berita yang terkandung di dalam hadits ini, Alhamdulillah.

Oleh karena itu, kita dilarang keras menyebarluaskannya kepada orang lain baik melalui media cetak, maupun elektronik, atau dalam obrolan dan khutbah kecuali dalam rangka menjelaskan sisi kelemahan, kepalsuan, dan kebatilannya, serta bertujuan untuk memperingatkan umat darinya.

Jika kita telah melakukan ini, berarti kita telah bebas dan selamat dari ancaman keras Nabi shallallahu alaihi wasallam, yaitu berupa masuk neraka bagi siapa saja yang sengaja berdusta atas nama beliau, baik dengan tujuan menjelekkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dan ajarannya, atau dalam rangka membela Nabi dan memotivasi kaum muslimin untuk bersemangat dalam beribadah kepada Allah.

Demikian jawaban atas pertanyaan dalam masalah ini yang dapat saya sampaikan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Telah selesai ditulis pada hari Rabu, 04 Januari 2012 di kediamannya, Klaten – Jawa Tengah.



Penulis: Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawwaz, Lc.
Artikel http://abufawaz.wordpress.com dengan pengeditan seperlunya oleh redaksi muslim.or.id

Blogger Visitors

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More